BERITA

Caleg Bicara Toleransi | Sumantri Suwarno: Tidak Ada yang Bisa Klaim Pemegang Kebenaran

Kemapanan ekononomi tidak membuat puas Sumantri Suwarno, salah satu calon legislatif dari PDI Perjuangan. Lulusan sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia itu sudah belasan tahun bergelut di dunia bisnis tambang batubara. Kini, ia menjadi salah satu pet

AUTHOR / Kartika Sabturina

Caleg Bicara Toleransi | Sumantri Suwarno: Tidak Ada yang Bisa Klaim Pemegang Kebenaran
Caleg Bicara Toleransi, Sumantri Suwarno

KBR68H, Jakarta – Kemapanan ekononomi tidak membuat puas Sumantri Suwarno, salah satu calon legislatif dari PDI Perjuangan. Lulusan sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia itu sudah belasan tahun bergelut di dunia bisnis tambang batubara. Kini, ia menjadi salah satu petinggi di sebuah perusahaan tambang asal Korea Selatan.

Walau mengaku agak sulit meninggalkan kenyamanan di dunia kerja, ia memberanikan diri untuk menjadi calon anggota legislatif DPR RI. Alasannya, ia kecewa dengan kualitas anggota DPR periode 2009-2014 yang berimbas pada buruknya hasil kerja parlemen.

"Ini sama saja kita menitipkan anak kambing kita kepada musang. Kita sulit berharap anak kambing itu bisa selamat dan tumbuh besar," ungkap Sumantri Suwarno.

Ia menganalogikan “anak kambing” dengan rakyat, sementara “musang” untuk menyebut anggota DPR.

Sedikit jemawa, Sumantri yakin ia adalah orang yang tepat untuk menggantikan mereka di kursi DPR dengan kualitas yang lebih baik. Untuk menuju ke Senayan, ia kini mendapat nomor urut 7 untuk daerah pemilihan Jawa Barat XI (Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Garut).

Soal isu toleransi, Sumantri mengaku sudah ia jalankan dalam kehidupan kesehariannya. Ia pun menegaskan, pentingnya toleransi yang berkaitan dengan keyakinan dan agama. Berikut penjelasan lengkap Sumantri kepada PortalKBR.

Apa makna Toleransi bagi Anda?

Toleransi bagi saya (pribadi) artinya menerima, bisa mencakup penerimaan atas nilai, cara pandang, dan praktik-praktik kehidupan yang berbeda dengan apa yang kita yakini dan jalankan.

Anda merasa Toleransi itu penting untuk dimiliki setiap orang?

Ya, bagi saya toleransi itu penting sekali, karena kita berhadapan dengan fakta, manusia di karunia akal. Konsekuensinya adalah akan ada banyak perbedaan pandangan, sikap dan lainnya atas sebuah permasalahan tunggal.

Bentuk Toleransi seperti apa yang menurut Anda cukup penting?

Maka saya menganggap, toleransi terpenting harus diberikan kepada hal-hal yang bersifat keyakinan yang berhubungan dengan kepercayaan kepada Tuhan, dan juga hal-hal yang terkait dengan hak-hak atas individu. Misalnya LGBT (lesbian, gay, bisexual, and transgender, red). Ini merupakan permasalahan yg melekat atas preferensi orang per orang (individual) atas perasaan cinta, kebutuhan biologis, dan lainnya. Tentu tidak bisa orang lain dipaksa mengikuti standar yang dipakai umum, mengingat itu hal-hal yang bersifat pribadi.

Juga toleransi atas keyakinan kepada Tuhan, itu adalah wilayah yang sangat privat, karena keyakinan itu lebih kepada pencarian pribadi, bukan semata-mata faktor yang bisa dipaksakan dari luar. Belum lagi jika kita harus bicara bahwa, terkait wilayah Ketuhanan, tidak ada dari kita yang bisa memegang klaim atas sebuah kebenaran.

Seperti apa bentuk toleransi Anda dalam kehidupan sehari-hari?


Saya selalu secara terbuka seperti melalui media sosial misalnya Facebook, BBM Group, Twitter untuk mengucapkan selamat Natal kepada teman-teman Kristiani yang merayakan. Kemudian, sewaktu saya menjadi pemimpin di perusahaan, tidak memberikan perlakukan berbeda atas karyawan yang berbeda agama dengan saya.

Anda caleg dari Dapil Jabar XI, bagaimana Anda menyikapi persoalan Ahmadiyah?


Saya sudah mengunjungi beberapa basis Ahmadiyah di Tasikmalaya. Saya meyakinkan mereka bahwa tugas negara sesuai yang tertulis dalam konstitusi adalah menjamin kebebasan warga negara dalam menjalankan keyakinannya. Saya rasa sikap PDI-P jelas dalam isu-isu seperti ini.

Jadi, menurut Anda solusi untuk Ahmadiyah?


"Warga Ahmadiyah pun mendapatkan hak yang sama untuk dapat menjalankan keyakinannya. Sama dengan saudara-saudara lain, yang juga memiliki keyakinan berbeda-beda.

Editor: Anto Sidharta


Tulisan ini adalah bagian dari serial #calegbicaratoleransi yang dihadirkan PortalKBR untuk membantu masyarakat mengenal calon anggota legistlatif yang maju dalam Pemilu 2014 April mendatang. Isu toleransi kami pilih mengingat Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan perbedaan dan sudah sepatutnya para caleg sadar akan kekayaan ini. Caleg DPR RI dipilih secara acak – baik nama, partai maupun daerah pemilihannya. Ikuti juga Kenali Caleg yang membantu Anda memilih satu dari 6607 caleg yang maju di Pemilu 2014.


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!